Banyak calon jamaah masih bingung membedakan antara Visa Umrah, Visa Haji, dan Visa Ziarah. Sekilas sama-sama menuju Tanah Suci, tetapi secara hukum, masa berlaku, dan tujuan ibadahnya berbeda jauh. Mengetahui perbedaan ini penting agar ibadahmu lancar, tidak terhambat di bandara, dan tentu saja—tidak melanggar aturan imigrasi Arab Saudi.
1. Pengantar: Semua Ingin ke Tanah Suci, Tapi Tidak Semua dengan Visa yang Sama
Sejak 2023, pemerintah Saudi semakin memperketat kebijakan visa. Mereka ingin memastikan setiap orang datang sesuai tujuan: apakah untuk ibadah, bekerja, belajar, atau sekadar berkunjung.
Di sinilah banyak orang terkecoh—mendapatkan visa yang salah karena kurang informasi. Hasilnya bisa fatal: penolakan masuk di imigrasi, bahkan blacklist selama beberapa tahun.
Karena itu, Visa Saudi Indonesia hadir memberi edukasi dan layanan yang memastikan kamu mendapatkan visa sesuai kebutuhan—baik Umrah, Haji, maupun Ziarah.
2. Apa Itu Visa Umrah?
Visa Umrah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan Kerajaan Saudi untuk jamaah yang ingin melakukan ibadah Umrah, yaitu ibadah di luar musim Haji.
Ciri khas visa Umrah:
- Berlaku sekitar 30 hari (kadang 90 hari pada kebijakan khusus).
- Tidak bisa digunakan untuk bekerja atau bepergian ke luar wilayah Haram.
- Harus melalui agen travel resmi yang memiliki izin dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
- Biasanya disertai dengan paket tiket dan hotel yang sudah diatur oleh penyelenggara.
Di masa digital seperti sekarang, banyak jamaah mendapat kemudahan pengajuan visa online melalui sistem Nusuk atau Enjazit, namun tetap harus melalui agen yang berlisensi.
3. Apa Itu Visa Haji?
Visa Haji adalah izin khusus bagi jamaah yang akan melaksanakan ibadah Haji Tahunan di bulan Zulhijjah.
Karena sifatnya sangat ketat dan kuotanya terbatas, visa ini hanya bisa diperoleh melalui program resmi Kementerian Agama RI atau haji furoda (kuota pribadi).
Ciri khas visa Haji:
- Berlaku selama musim Haji (± 30–45 hari).
- Pemegang visa wajib memiliki maktab dan akomodasi terdaftar di sistem Saudi.
- Terdapat pemeriksaan ketat di bandara.
- Tidak boleh digunakan untuk tinggal di Saudi setelah musim Haji berakhir.
4. Apa Itu Visa Ziarah?
Visa Ziarah (Visit Visa) diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengunjungi keluarga, kerabat, atau tempat suci, tapi bukan untuk ibadah resmi seperti Haji atau Umrah.
Biasanya ini diajukan oleh warga Saudi untuk mengundang keluarganya dari luar negeri, atau oleh lembaga tertentu yang ingin menerima tamu resmi.
Jenis visa Ziarah:
- Ziarah Keluarga (Family Visit Visa): berlaku 90 hari hingga 1 tahun (multiple entry).
- Ziarah Pribadi (Personal Visit Visa): bisa diajukan oleh individu Saudi kepada teman atau sahabat dari luar negeri.
Visa Ziarah tidak memberikan hak untuk melakukan Umrah atau Haji, tetapi pemegangnya dapat berkunjung ke Makkah dan Madinah sebagai wisatawan spiritual.
5. Perbandingan Singkat
| Aspek | Visa Umrah | Visa Haji | Visa Ziarah |
|---|---|---|---|
| Tujuan | Ibadah Umrah | Ibadah Haji | Kunjungan pribadi |
| Pengurus | Travel resmi | Kemenag / Furoda | Undangan keluarga / perorangan |
| Masa berlaku | 30–90 hari | 30–45 hari | 90 hari–1 tahun |
| Boleh bekerja? | Tidak | Tidak | Tidak |
| Bisa keliling Saudi? | Terbatas | Terbatas | Ya |
| Sistem pengajuan | Nusuk / Enjazit | Kuota resmi | Absher / MOFA |
6. Kesalahan Umum Calon Jamaah
- Menggunakan Visa Ziarah untuk Umrah.
Banyak yang mengira visa Ziarah bisa dipakai untuk Umrah—padahal berisiko besar. Pemerintah Saudi bisa menolak akses ke Masjidil Haram. - Membeli Visa dari Agen Tidak Resmi.
Beberapa agen ilegal menjual visa murah, tapi palsu. Akibatnya, jamaah gagal berangkat atau ditahan di imigrasi. - Tidak Memeriksa Masa Berlaku.
Beberapa visa otomatis habis masa berlaku ketika pemegangnya tidak segera masuk Saudi. Visa Umrah misalnya, aktif sejak tanggal terbit, bukan tanggal keberangkatan. - Tidak Melapor kepada Agen.
Saat tiba di Saudi, jamaah wajib melapor agar datanya aktif di sistem keimigrasian.
7. Tips Memilih Jenis Visa yang Tepat
- Tentukan Tujuan Utama — ibadah, silaturahmi, atau bisnis.
- Gunakan Jasa Terpercaya — seperti Visa Saudi Indonesia, yang resmi terdaftar dan berpengalaman membantu ribuan jamaah.
- Periksa Legalitas dan Kode Visa — pastikan visa yang kamu terima bisa diverifikasi di situs resmi mofa.gov.sa.
- Simpan Bukti Pembayaran & Dokumen — agar mudah klaim atau perpanjangan bila diperlukan.
8. Mengapa Pilih Visa Saudi Indonesia?
- Resmi dan Terpercaya – bekerja sama dengan agen berlisensi langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah.
- Layanan Lengkap – dari konsultasi, penerjemahan dokumen, hingga pendampingan digital.
- Respons Cepat – update status visa langsung via WhatsApp dan email.
- Harga Transparan – tanpa biaya tersembunyi.
Dengan dukungan tim berpengalaman, kami memastikan kamu tidak perlu pusing dengan istilah Arab atau form online yang rumit. Cukup kirim dokumen, kami urus sampai selesai.
9. FAQ Singkat
Q: Apakah visa Ziarah bisa diperpanjang di Saudi?
A: Bisa, tergantung kebijakan saat itu dan izin dari sponsor yang mengundang.
Q: Apakah visa Umrah bisa digunakan dua kali?
A: Umumnya tidak. Tapi beberapa visa e-Umrah tahun 2025 sudah mendukung multiple entry dengan syarat tertentu.
Q: Apakah anak kecil butuh visa juga?
A: Ya, semua warga negara asing tanpa kecuali membutuhkan visa untuk masuk Arab Saudi.
10. Penutup
Menjalankan ibadah di Tanah Suci adalah impian banyak muslim. Jangan sampai niat suci terhambat karena salah visa. Dengan memilih Visa Saudi Indonesia, kamu tidak hanya mendapatkan kemudahan administrasi, tapi juga ketenangan batin—karena semua diurus secara resmi, aman, dan cepat.
“Pergi ke Tanah Suci bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan hati. Dan setiap perjalanan suci pantas dimulai dengan cara yang benar.”